Langkah Efektif Dalam Penataan Ulang Proses Bisnis Penerbitan Pers

Sumber: www.illinoispandemicflu.org

Memulai Dari Top Management
Manajer harus meningkatkan pembinaan terhadap staf-staf yang menolak perubahan organisasi
Membentuk tim evaluasi pengembangan usaha  yang terdiri dari kelompok  mencakup manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat bawah dan tim khusus.

Manajemen Yang Sehat Adalah
Peluang usaha.
Kemampuan sumberdaya manusia.
Perhitungan modal.
Unsur-unsur depresiasi lain diperusahaan.

Pendapatan Penerbitan Pers
1. Menjual Produk
  • Penjualan tetap (langganan).
  • Penjualan tidak tetap(retail/eceran).
  • Penjualan secara barter (tukar barang).
2. Menjual Kolom
3. Menjual Jasa

Dalam manajemen perusahaan pers sebenarnya tidak dikenal bagian promosi, karena penerbitan pers secara otomatis  sudah mempromosikan dirinya.  Namun penerbitan pers perlu memiliki customer care atau komunikasi pemasaran yang tugasnya:
  1. Mengkomunikasikan produk penerbitan serperti koran, majalah, iklan dan produk layanan masyarakat.
  2. Menerima saran, kritik, masukan, pandangan dari pembaca untuk diteruskan ke unit kerja redaksi, iklan, sirkulasi.
  3. Membantu redaksi mengkomunikasikan produk infomasi yang dihasilkan kepada masyarakat.
Susunan Penerbitan:
Owner - Top Manager - Pemimpin Umum.
Dibawah Pemimpin Umum terdapat : Bidang Redaksi, Bidang Produksi, dan Bidang Usaha.

Top Manager (Pimpinan Umum):
Orang pertama dalam suatu perusahaan Penerbitan Pers, mengendalikan perusahaan mulai dari bidang redaksional hingga bidang usaha.

Pemimpin Redaksi: 
Orang pertama yang bertanggung jawab atas semua isi penerbitan pers.

Sekretaris Redaksi: 
Pembantu pimred dalam hal administrasi redaksional.

Redaktur Pelaksana:
Jabatan yang dibentuk untuk membantu pimred dalam redaksional, terutama dalam hal mengumpulkan berita, halaman, tanggapan atau komentar dari masyarakat

Redaktur:
Bertanggung jawab atas isi, halaman surat kabar dan proses berita di Televisi.

Wartawan:
Orang yg bertugas mencari,mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi berita.

0 comments: